Friday 5 July 2013

Tirai Besi Syaitan


Tik-tik-tik-tik.
Sirkulasi jari jam.
Ke kanan, lagi, lagi, ke kanan lagi.
Tak punya tali penamat.
Tanpa sekat-sekat waktu berjalan
Berjalan lambat
Tapi aku yang penat.
Penat merencat mengejar yang lambat.
Kita di padang Syaaban.
Rejab perlina dalam susur masa hijri.
Ramadhan di penjuru pintu.
Menunggu untuk dihamparkan ayat-ayat kudus sebagai aluan.
"Ahlan-ahlan"
Kata sekalian Penduduk alam merangkuh tangan Ramadhan.

Tapi--

Tetap, aku di bangsal sesal
Berteman kopi-kopi dosa
Hirup lah lagi,
Hirup!
Hirup secangkir kopi yang materialnya dosa.
Kiranya, aku maseh digari selimut bangsat perilaku.
Kiranya, aku maseh meneguk air kehidupan dengan amalan keji.
Kiranya, aku ini potensi dosa.
Dan kiranya aku ini diluar bertubuh manusia di dalam berfisikal hewan.

Tuhan,
Aku punya gudang
Yang penuh dengan usul-usul
terhijab.
Dosa-dosa lalu, sekarang dan
Mungkin kedepan.
Perkenankan usul-usul
aku, mereka, mereka, kami.
Lelah aku, kami dalam berlayar mencari,
Engkau.
Muga segala tetes keringat kami,
Kelak dipakaikan Redha-Mu.
Ampuni kami ya Rabbana,
Ampuni kami.
Ampuni.
Amin.


No comments: